NEWS daisuki~
recently addicted to DISH//

*Yoroshiku Onengaishimasu*
Thanks for reading my blog m(_ _)m

Sabtu, 28 Agustus 2010

16 Corak Kepribadian

Di GHS edisi sebelum ini disajikan cara sederhana mengetahui corak kepribadian seseorang. Myers-Briggs membedakan individu dalam 16 tipe kepribadian. Bagaimana deskripsi dari tiap-tiap tipe itu?

Langkah mengidentifikasi tipe kepribadian dengan konsep Myers-Briggs dalam versi panjang (100 butir pertanyaan), disebut Meyers-Briggs Type Indicator (MBTI), digunakan secara luas di Amerika Serikat. Robbins dalam bukunya, Organizational Behavior, menuliskan bahwa di AS, lebih dari dua juta orang dalam setahun diidentifikasi kepribadiannya dengan MBTI. Instansi yang menggunakan antara lain Apple Computer, AT&T, Citi-corp, Exxon, GE, 3M Co., berbagai rumah sakit, lembaga pendidikan, dan angkatan bersenjata AS.

Informasi mengenai tipe kepribadian seseorang, apakah INTJ, ESTJ, ENFJ, atau lainnya, selain bermanfaat untuk pengembangan diri seperti yang telah diuraikan dalam GHS edisi sebelumnya, secara kolektif dapat memberikan informasi mengenai corak kepribadian yang umumnya dimiliki orang yang sukses dalam bidang tertentu. Informasi semacam ini bermanfaat untuk mengetahui karakteristik kepribadian seperti apa yang diperlukan untuk mendukung kesuksesan seseorang dalam suatu bidang.

Mengenai hal tersebut Robbins mengemukakan sebuah buku yang menuliskan profit 13 orang pebisnis kontemporer, pencipta perusahaan super sukses seperti Apple Computer, Federal Express, Honda Motors, Microsoft, Price Club, dan Sony. Menarik, bahwa dari 13 orang tersebut adalah pemikir intuitif (NT) yang jumlahnya dalam populasi di Amerika diperkirakan hanya sebesar 5 persen.

Meski penelitian seperti itu belum dapat diwujudkan di Indonesia, setidaknya kita dapat memanfaatkan langkah pengenalan kepribadian tersebut untuk lebih memahami diri sendiri.

Berikut penjelasan atas 16 corak kepribadian dalam konsep Myers-Briggs, yang diharapkan membantu mengembangkan pemahaman pribadi.

Termasuk corak manakah anda?

ISTJ: Seorang introver yang dalam penampilan lahiriah lebih suka mengambil keputusan berdasarkan rasio (logika). Dalam menyerap informasi, lebih menggunakan panca indra dan hidup secara membatin dengan perhatian khusus pada detail. Para penilai yang pemikir ini selain membuat keputusan berdasarkan logika dan akal budi, juga suka bila segala sesuatu berada pada tempatnya (memiliki kebutuhan tinggi akan pengendalian).

ISFJ: Mirip ISTJ, tetapi lebih suka menggunakan perasaan dalam penampilan lahiriah. Menyerap informasi dengan panca indra, dan hidup secara membatin dengan perhatian khusus pada detail. Para penilai yang perasa ini membuat keputusan yang cocok dengan perasaan orang lain yang hadir atau perasaannya sendiri, dan memiliki kebutuhan tinggi akan pengendalian.

ISTP: Dalam penampilan lahiriah, tampaknya hidup tanpa banyak pengendalian diri (lebih suka menjadi pengamat dalam menanggapi dunia luar). Hidup secara membatin, menyerap informasi dengan panca indra dan memiliki perhatian tinggi pada detail. ISTP adalah orang-orang yang sungguh mau hidup berdasarkan keputusan yang masuk akal, menyukai aturan logis, dan mau tahu untuk apa menunggu.

ISFP: Mirip ISTP, tetapi secara batiniah lebih menyukai keputusan yang diambil berdasarkan perasaan. Secara lahiriah lebih hangat, memiliki kepekaan akan perasaannya maupun perasaan orang lain. Lebih suka menikmati hidup dengan tidak banyak peraturan atau jadwal.

INFJ: Hidup menurut aturan dan jadwal yang ditentukan berdasarkan perasaan. Hidup secara membatin, dan lebih suka menyerap informasi dengan intuisi daripada panca indra. Suka membuat keputusan dari informasi atau data yang dihimpun, dan dalam mengambil keputusan lebih suka melakukannya berdasarkan perasaan.

INTJ: Mirip INFJ, tetapi lebih suka mengambil keputusan berdasarkan rasio dan logika, sesuai realitas. INFJ hidup secara membatin, melihat pada kejadian, fakta, ide, sambil memperhitungkan konsekuensi serta kemungkinan-kemungkinan.

INFP: Lebih suka menikmati hidup dan secara lahiriah puas dengan apa yang diharapkan. Tampil pertama-tama sebagai orang yang banyak ide, dan menyukai cara-cara baru dalam melakukan sesuatu. Secara batiniah, intuisi memainkan peranan sekunder (membantu dalam menghadapi realitas).

INTP: Memiliki kemiripan dengan INFP, tetapi dalam mengambil keputusan, daya pikir lebih memainkan peran. Secara lahiriah, menghadapi realitas dengan melihat pada kemungkinan yang ada. Mencari implikasi dan jarang berpihak pada kekinian. Di dalam mengambil keputusan lebih berdasarkan logika. Secara batiniah, INTP menyenangi aturan dan jadwal yang masuk akal. Dalam menentukan pilihan atau keputusan tidak berpikir untuk mempertimbangkan perasaan. Intuisi dan pengamatan bukan hal penting (sekunder).

ESTJ: Adalah orang-orang ekstrover yang memilih berhadapan dengan realitas dengan mengambil keputusan berdasarkan rasio dan logika. Mendasarkan pilihan atau keputusannya pada data spesifik yang diperoleh lewat indra.

ESFJ: Seperti ESTJ, tetapi menyukai aturan atau jadwal. Di lain pihak, keputusan yang diambil lebih didasarkan pada perasaan daripada pikiran. Materi yang diambil sebagai dasar keputusan adalah fakta, figur, serta gambaran detail. Pada dasarnya perasa, tetapi juga memiliki kepekaan indra sebagai kualitas sekunder (membantu dalam menghadapi realitas). Perasaan adalah yang utama bagi mereka.

ESTP: Suka menikmati hidup dengan menyerap fakta, figur, maupun data. Merasa perlu mengambil keputusan hanya bila ada keharusan. Kalau toh harus mengambil keputusan, hal itu dilakukan berdasarkan logika atau rasio. Bisa saja memperhatikan perasaan, tetapi sedikit memberikan penilaian. Biasanya mudah hanyut dalam arus, tetapi sulit mengubah keputusan yang sudah diambil.

ESFP: Mirip ESFP, tetapi mengambil keputusan berdasarkan perasaan atau emosi. Biasa hidup apa adanya, tidak membutuhkan struktur atau organisasi. Menampung informasi lewat panca indra dan tidak melihat implikasi atau kemungkinan-kemungkinan dari apa yang diindra.

ENFJ: Hangat, mudah didekati, tetapi membutuhkan ketegasan atau ketentuan, entah bagi diri sendiri ataupun orang lain. Tidak menaruh perhatian pada apa yang terjadi sekarang karena lebih tertarik pada konsekuensi dari apa yang sedang terjadi. Memandang ke masa yang akan datang berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan.

ENTJ: Menyukai rasio dan logika, sering tidak menyadari dampak dari keputusan yang diambil terhadap perasaan. Biasa bermimpi, melihat kemungkinan, dan meramalkan konsekuensi-konsekuensi. Di lain pihak, butuh aturan, jadwal, dan pengarahan.

ENFP: Adalah penyair-penyair nyata: menjalani hidup tanpa mengharapkan yang bukan-bukan. Terbuka terhadap apa yang sedang terjadi, tetapi melihat kekinian berdasarkan nilainya untuk masa depan. Masa depan itu tidak terlepas dari suatu perasaan. Keputusan tidak penting bagi mereka. Yang penting adalah bekerja.

ENTP: Adalah penyelidik. Pada dasarnya berhadapan dengan kenyataan sambil memperhitungkan kemungkinan dan konsekuensi. Bagi orang-orang tipe ini, evaluasi terhadap keputusan berdasarkan pemikiran atau logika adalah sekunder (bukan yang utama). Dapat dipercaya (tidak mudah ingkar) dan menyenangkan, serta menaruh minat pada petualangan. Di pihak lain, tidak sensitif terhadap perasaan pribadi maupun perasaan orang lain.

Oleh:
M.M. Nilam Widyarini, MSi
Dosen Psikologi
Sumber: Senior

Tidak ada komentar:

Posting Komentar